Solusi Berbasis Alam (Nature Based Solutions in Climate Crisis Context)

Beberapa dekade terakhir, hubungan manusia dengan alam telah mengalami perubahan signifikan. Kemajuan teknologi dan urbanisasi yang pesat telah mengurangi interaksi langsung manusia dengan lingkungan alam, fenomena ini disebut sebagai “extinction of experience” atau kepunahan pengalaman. Kehilangan kontak langsung ini tidak hanya merugikan kesehatan fisik dan mental, tetapi juga menurunkan kepedulian terhadap alam (Soga & Gaston, 2016).

Pada saat yang sama, perkembangan “technological nature’ telah mencoba menggantikan interaksi langsung manusia dengan alam melalui simulasi teknologi, seperti video, robot hewan, dan pengalaman virtual. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pengalaman ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan manfaat yang diberikan oleh alam nyata, baik untuk kesehatan maupun kesejahteraan psikologis manusia (Kahn et al, 2009).

Di tengah perubahan ini, muncul kebutuhan mendesak untuk membangun kembali hubungan manusia dengan alam. Kebutuhan mendesak ini muncul akibat terjadi kerusakan lingkungan yang kronis dan massal. Restorasi lingkungan sangat diperlukan karena menjadi langkah penting untuk memulihkan ekosistem yang rusak dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang.

Konsep Nature-based Solutions (NbS) menawarkan pendekatan inovatif untuk menjawab tantangan ini. Konsep “Nature-based Solutions” mulai disebutkan secara resmi dan menjadi umum untuk digunakan ketika Worldbank mengeluarkan research portofolio (2008) yang  kemudian diikuti oleh IUCN (2009). Kedua penelitian ini menggunakan istilah Nature-based Solutions sebagian solusi untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim yang terjadi dengan cara konservasi keanekaragaman hayati (Kabisch et al., 2017). 

Nature-based Solutions sendiri tidak dapat dipisahkan dari beberapa konsep yang berbasis ekologis lainnya karena saling berkaitan dan beririsan. Bahkan, Nature-based Solutions cenderung digunakan untuk menjadi dasar dalam menjelaskan konsep berbasis ekologis lainnya. Konsep seperti Ecosystem-Based Adaptation (Munang et al., 2013) , Green Infrastructure (Benedict & McMahon, 2006) , Ecosystem services (MEA, 2005), bahkan biomimicry (Benyus, 1997) sering diasosiasikan termasuk kedalam Nature-based solutions walaupun memiliki perbedaan dalam pengertian (Świerkosz & Garcia, 2022)

Nature-based Solutions dapat didefinisikan secara singkat sebagai tindakan yang terinspirasi, ditiru dari alam (EC, 2015). Namun, secara lengkap Nature based solutions merupakan kegiatan yang melindungi, merawat, memulihkan, maupun melestarikan ekosistem agar memberikan manfaat yang beragam seperti mengatasi permasalahan masyarakat dan lingkungan beserta  dengan manfaat ekonomi yang berkelanjutan (Eggermont et al., 2015; Świerkosz & Garcia, 2022 ; WRI, 2023; UNEP, 2025). Sebuah tindakan tidak termasuk kedalam Nature-based Solutions apabila tidak memberikan dampak terhadap ekosistem (IUCN, 2020) serta tidak dilakukan secara partisipatif dengan masyarakat terkhusus masyarakat lokal maupun adat (IGES, 2021; Cottrell, 2022; Del Pino & Marquez, 2023)

Lantas mengapa Nature-based Solutions muncul sebagian salah satu solusi utama dalam menangani perubahan iklim? Nature-based Solutions terbukti cukup efisien dalam memberikan dampak nyata terhadap perubahan iklim terlebih konservasi keanekaragaman hayati dan bencana alam serta adaptif sesuai dengan wilayah program (Debele et al., 2023). Bencana Tsunami Samudra Hindia (2004) menunjukkan bahwa Nature-based Solutions dapat digunakan untuk memulihkan kerusakan alam yang berdampak luas. Kemudian, penggunaan Nature-based Solutions berupa wetlands catchment area di Sri Lanka, tidak hanya mitigasi bencana banjir tetapi juga memulihkan ekosistem di negara itu yang sudah turun 2.68 km² sejak tahun 2001 (Wadusmestrige Dona et al., 2024).

Meskipun memiliki potensi yang besar, Nature-based solutions menghadapi berbagai tantangan, termasuk kebutuhan untuk melibatkan pemangku kepentingan, penilaian ekonomi, dan integrasi dengan infrastruktur yang sudah ada. Selain itu, diperlukan perubahan mendasar dalam cara masyarakat berinteraksi dengan alam untuk sepenuhnya mewujudkan manfaat dari Nature-based Solutions (Nelson et al., 2020). Penelitian di masa depan sebaiknya berfokus pada mengatasi tantangan ini, mempromosikan keadilan dalam implementasi Nature-based Solutions, serta mengeksplorasi kerangka kerja tata kelola dan kebijakan yang baru (Kumar et al., 2020; Cousins, 2021).

 

Daftar Pustaka

Nelson, D., Bledsoe, B., Ferreira, S., & Nibbelink, N. (2020). Challenges to realizing the potential of nature-based solutions. Current Opinion in Environmental Sustainability. https://doi.org/10.1016/j.cosust.2020.09.001

IUCN. (2009). No time to lose: make full use of nature-based solutions in the post-2012 climate change regime. Position paper on the fifteenth session of the conference of the parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP 15). IUCN, Gland

MacKinnon K, Sobrevila C, Hickey V. (2008) Biodiversity, climate change and adaptation: nature-based solutions from the Word Bank portfolio. World Bank, Washington DC

Benedict MA, McMahon ET (2006) Green infrastructure. Linking landscapes and communities. Island Press, Washington, DC

MEA (2005) Millennium assessment report. Ecosystems and human well-being: synthesis. Island Press, Wahsington, DC

Benyus, J. M. (2002). Biomimicry: Innovation Inspired by Nature. New York: Perennial

Kabisch, N. et al. (2017) Nature-based solutions to climate change adaptation in urban areas linkages between science, policy and Practice. Cham: Springer International Publishing.

Eggermont H, Balian E, Azevedo JMN, Beumer V, Brodin T, Claudet J, Fady B, Grube M, Keune H, Lamarque P, Reuter K, Smith M, van Ham C, Weisser WW, Le Roux X (2015) Nature-based solutions: new influence for environmental management and research in Europe. Gaia 24(4):243–248

Debele, Sisay & Leo, Laura & Kumar, Prashant & Sahani, Jeetendra & Ommer, Joy & Bucchignani, Edoardo & Vranić, Saša & Kalas, Milan & Amirzada, Zahra & Pavlova, Irina & Shah, Mohammad Aminur Rahman & González-Ollauri, Alejandro & Di Sabatino, Silvana. (2023). Nature-based solutions can help reduce the impact of natural hazards: A global analysis of NBS case studies. Science of The Total Environment. 902. 165824. 10.1016/j.scitotenv.2023.165824.

Pino, Diego & F, Jonatan. (2023). Complementary ideas for the implementation of nature based solutions. Environmental Science & Policy. 141. 146-157. 10.1016/j.envsci.2023.01.008.

Cottrell, C. (2022) ‘Avoiding a new era in biopiracy: Including indigenous and local knowledge in nature-based solutions to climate change’, Environmental Science & Policy, 135, pp. 162–168. doi:10.1016/j.envsci.2022.05.003.

IUCN (2020). Global Standard for Nature-based Solutions. A user-friendly framework for the verif i cation, design and scaling up of NbS. First edition. Gland, Switzerland: IUCN.

IGES. (2020) . Bottom-up global environmental governance; integrating indigenous knowledge into nature-based solutions, Institute for Global Environmental Strategies. Japan. Retrieved from https://coilink.org/20.500.12592/bw70n4 on 20 Jan 2025. COI: 20.500.12592/bw70n4.

World Resources Institute. (2023). What exactly are nature-based solutions?. Diakses 20 Januari 2025 dari https://www.wri.org/insights/what-exactly-are-nature-based-solutions

United Nations Environment Program. (2025). Overview Nature based solutions. Diakses 20 Januari 2025 dari https://www.unep.org/topics/nature-action/nature-based-solutions/overview-nature-based-solutions

European Commission (EC). (2015).  Towards an EU research and innovation policy agenda for nature-based solutions & re-naturing cities – Final report of the Horizon 2020 expert group on ‘Nature-based solutions and re-naturing cities’ – (full version), Publications Office, 2015, https://data.europa.eu/doi/10.2777/479582

Sowińska-Świerkosz, B. and García, J. (2022) ‘What are nature-based solutions (NBS)? setting core ideas for concept clarification’, Nature-Based Solutions, 2, doi:10.1016/j.nbsj.2022.100009.

Munang R, Thiaw I, Alverson K, Mumba M, Liu J, Rivington M (2013) Climate change and ecosystem- based adaptation: a new pragmatic approach to buffering climate change impacts. Curr Opin Environ Sustain 5(1):67–71.

Kumar, P., Debele, S., Sahani, J., Aragão, L., Barisani, F., Basu, B., Bucchignani, E., Charizopoulos, N., Di Sabatino, S., Domeneghetti, A., Edo, A., Finér, L., Gallotti, G., Juch, S., Leo, L., Loupis, M., Mickovski, S., Panga, D., Pavlova, I., Pilla, F., Prats, A., Renaud, F., Rutzinger, M., Basu, A., Shah, M., Soini, K., Stefanopoulou, M., Toth, E., Ukonmaanaho, L., Vranic, S., & Zieher, T. (2020). Towards an operationalisation of nature-based solutions for natural hazards.. The Science of the total environment, 731, 138855. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138855

Cousins, J. (2021). Justice in nature-based solutions: Research and pathways. Ecological Economics, 180, 106874. https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2020.106874

Soga, M., & Gaston, K. J. (2016). Extinction of experience: the loss of human — nature interactions. Frontiers in Ecology and the Environment, 14(2), 94–101. http://www.jstor.org/stable/44000969

Kahn, P. H., Severson, R. L., & Ruckert, J. H. (2009). The Human Relation With Nature and Technological Nature. Current Directions in Psychological Science, 18(1), 37–42. http://www.jstor.org/stable/20695991

Wadumestrige Dona, Chethika Gunasiri and Mohan, Geetha and Fukush, Kensuke and Dissanayaka, Nadeera, Unraveling Urbanization’s Impact: A Case Study on Water Retention in Colombo Wetland Complex, Sri Lanka. Available at SSRN: https://ssrn.com/abstract=4894134 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.4894134

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *