Pengumuman Panel Seleksi
Proses seleksi atas proposal-proposal kepada Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan telah berlangsung pada tanggal 26-28 Maret 2015 di pusat pembelajaran kelestarian Bumi Pemuda Rahayu di Dlingo, Bantul, D. I. Yogyakarta. Sebelumnya program ini telah diumumkan pada 1 Januari 2015. Penerimaan proposal ditutup pada 20 Maret 2015. Total 360 proposal telah kami terima, terdiri dari 336 yang melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan 24 yang tidak. Jumlah ini menunjukkan antusiasme yang membanggakan. Kami berterima kasih.
Tujuan dari Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan adalah mendorong seniman dan dunia seni agar mengembangkan minat terhadap soal-soal lingkungan melalui pemikiran, inovasi, renungan, serta berbagai bentuk gagasan kreatif bagi proses transisi menuju ke tatanan dan praktik kehidupan yang ekologis.
Meskipun tidak semua gagasan dapat kami dukung, kami senang membaca di dalam semua proposal-proposal itu terdapat banyak sekali gagasan inspiratif yang dapat kami pelajari.
Proses seleksi berlangsung intensif selama dua hari berturut-turut. Anggota panel seleksi adalah Nur Hidayati (aktivis lingkungan, Jakarta), Gustaff H. Iskandar (seniman/aktivis budaya, Bandung), Mella Jaarsma (seniman, Yogyakarta) dan Ayu Utami (sastrawan, Jakarta). Kriteria umum yang kami utamakan adalah inovasi, keberlanjutan, dampak yang dapat diharapkan, pertimbangan etik dan estetik, serta informasi rekam jejak dari pembuat proposal.
Selama dua hari itu panel seleksi terlibat dalam diskusi mendalam. Keanekaragaman gagasan yang tercermin dari setiap proposal adalah catatan tersendiri bagi kami. Kami juga sangat senang karena proposal yang dikirimkan berasal dari, atau untuk lokasi yang demikian beragam, mulai dari kota besar sampai dengan wilayah pedesaan dan pulau terpencil di Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi gambaran yang menggembirakan, karena berbagai praktik serta prakarsa yang mengarah pada tatanan kehidupan yang berkesadaran ekologis ternyata sekurangnya sedang menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang menjanjikan.
Berdasarkan rangkaian proses seleksi dan pertimbangan Panel Seleksi, dengan ini kami umumkan sepuluh pemenang Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan (2015). Panel Seleksi memberi catatan-catatan berbeda untuk masing-masing pemenang. Untuk itu tiap-tiap pemenang akan dihubungi secara langsung oleh panitia. Kepastian penghibahan dana pada akhirnya juga akan tergantung pada kesediaan dan kesiapan masing-masing pemenang untuk menerimanya, dan akan diikat melalui suatu perjanjian kerja-sama.
Kesepuluh pemenang yang pada akhirnya kami pilih secara bersama-sama juga mencerminkan keanekaragaman gagasan, praktik, serta tempat kegiatan. Beberapa proposal yang kami pilih adalah program dengan kegiatan di bidang sastra, seni rupa, seni pertunjukan tradisional, seni bebunyian, kerajinan, dan arsitektur rakyat (vernakular). Beberapa diantaranya mencerminkan irisan dengan banyak hal, terutama konservasi dan preservasi nilai-nilai tradisi, advokasi melawan ancaman kerusakan lingkungan, pendidikan di bidang pertanian organik dan eksperimen pemanfaatan limbah industri.
Keluasan cakrawala gagasan dan praktik yang ditawarkan oleh setiap peserta kami harap dapat sekaligus menjadi inspirasi yang membangkitkan minat banyak orang untuk mendorong berbagai kegiatan seni dengan semangat transformasi menuju abad ekologi.
Untuk semua itu kami ucapkan selamat kepada para pemenang dan terimakasih kepada semua pengirim proposal. Kami juga memohon maaf bahwa belum semua gagasan dapat kami dukung secara utuh. Program Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan barulah sebuah langkah kecil untuk sebuah cita-cita yang lebih besar. Semoga berbagai prakarsa yang telah ada dapat terus tumbuh dan berkembang demi kehidupan bersama yang lebih baik serta lingkungan yang lestari.
Bumi Pemuda Rahayu, Bantul, 29 Maret 2015.
Panel Seleksi:
- Nur Hidayati
- Gustaff H. Iskandar
- Mella Jaarsma
- Ayu Utami
Kesepuluh pemenang Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan adalah*:
No. | Nama Penanggung-jawab | Proposal | Tempat Kegiatan |
1. | Abdul Latif Apriaman | Konservasi dan pengembangan Wayang Sasak. | Lombok Barat |
2. | Agusto R.H.D. Bunga | Produksi video materi ajar pertanian organik untuk petani. | Pulau Semau, Kepulauan Timor |
3. | Atina Rizqiana (XX LAB) | Pembuatan materi pengganti kulit binatang dari limbah kedelai. | Yogyakarta |
4. | Bambang Dwiatmoko | Produksi komposisi soundscape ruang urban Surabaya & Bandung, serta advokasi kurikulum soundscape di SD s/d SMU. | Surabaya & Bandung |
5. | Cendy Mirnaz | Pameran, workshop & diskusi kain Tenun Ikat Sikka. | Maumere dan Jakarta |
6. | Dicky Lopulalan | Pembuatan peta ekologi & sosial di Desa Pejeng, Bali. | Desa Pejeng, Bali |
7. | Didin Aminudin | Pengembangan desa pengrajin bambu di Desa Jatitujuh, Majalengka. | Desa Jatitujuh, Majalengka |
8. | Erlin Goentoro | Pembangunan dapur komunitas di Dusun Mendira, Jombang. | Dusun Mendira, Jombang |
9. | Iman Rahman Anggawiria Kusumah | Riset dan penulisan buku Sejarah Karinding Priangan. | Jawa Barat |
10. | Maryanto | Proyek seni yang menilik kondisi pertambangan Indonesia dan Nigeria | Lagos (Nigeria), Blora & Bojonegoro |
Catatan:
* Penomoran pada daftar ini tidak mencerminkan apa-apa kecuali urutan abjad nama depan para pemenang.
* Kesepuluh pemenang akan dihubungi langsung oleh panitia, yaitu Rujak Center for Urban Studies, untuk membicarakan prosedur selanjutnya. Ada catatan dan persyaratan yang berlaku, serta diperlukan konfirmasi dari tiap-tiap pemenang tentang kesiapan dan kesediaannya menerima dana.
Saya sangat salut kepada panitia seleksi. Semua pemenang dana SAM berasal dari daerah meraka masing-masing yakni : Bandung, Jakarta, Surabaya dan Jawa. sementara daerah sumatera dan Aceh tidak terlibat sebagai panita, maka tidak ada pula pemenang dana SAM tersebut dari Daerah Sumatera dan Aceh. Tidak akan pernah hilang Korupsi di Indonesia kalau begini cara kalian. Kalian Para Bedebah silakan nikmati uang dari permainan Panita. Thanks. Salam dari ACEH
“Tujuan dari Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan adalah mendorong seniman dan dunia seni agar mengembangkan minat terhadap soal-soal lingkungan melalui pemikiran, inovasi, renungan, serta berbagai bentuk gagasan kreatif bagi proses transisi menuju ke tatanan dan praktik kehidupan yang ekologis”. itu pernyataan formalitas, sementara untuk penerimanya sudah direkayasa.