Keterangan dan formulir bisa diunduh disini.
Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan
Untuk kegiatan kesenian oleh perorangan atau organisasi yang bekerja dengan isu-isu lingkungan di Indonesia.
Diselenggarakan oleh Rujak Center for Urban Studies dan IndoArtNow
Jadwal:
Penerimaan Proposal : 1 Februari – 20 Maret 2015
Rapat Panel Seleksi : 27-28 Maret 2015
Pengumuman : 8 April 2015
Kegiatan : 8 April 2015 – 31 Desember 2016
Panel Seleksi terdiri dari
– Ayu Utami (Sastrawan, Jakarta)
– Gustaff Harriman Iskandar (Pegiat budaya, Common Room, Bandung)
– Nur Hidayati (Pegiat keadilan lingkungan, Kepala Departemen Advokasi, Eksekutif Nasional WALHI 2012-2016, Jakarta)
– Mella Jaarsma (Seniman, Rumah Seni Cemeti, Yogyakarta)
Ketentuan:
– Dana dapat digunakan untuk antara lain (tidak terbatas pada): biaya perjalanan, kebutuhan sehari-hari (stipendium), residensi di dalam wilayah Republik Indonesia, biaya proses, biaya produksi, pameran atau peristiwa penyajian lainnya, termasuk diskusi/seminar/lokakarya/ dan penerbitan online/offline.
– Dana yang dapat diminta maksimal 100 juta rupiah per proposal.
– Total proposal yang akan didanai maksimal 10.
– Untuk proposal yang masuk dalam daftar-pendek, ada kemungkinan wawancara melalui telepon atau skype pada tanggal 27 Maret – 7 April 2015. (Diharapkan kesiapan para pengaju proposal pada periode tersebut)
Formulir Terlampir
– Narasi Proposal
– Riwayat Hidup
– Rencana Anggaran
Proposal dikirimkan hanya melalui email ke:
info@rujak.org
Sekretariat Dana SAM untuk Seni dan Lingkungan:
u.p. Edhis Subhana
Rujak Center for Urban Studies
Telpon/Fax.: 021-31906809
Dengan senang hati, saya selaku koordinator Fokal (Forum Keluarga dan Anak Cinta Lingklungan) Yogyakarta, mendapatkan informasi tentang Undangan proposal :dana SAM untuk seni dan lingkungan.
Sedikit informasi tentang Fokal, bahwa Fokal berdiri bulan Agustus 2010 di Yogyakarta atas inisiatif pribadi yg didorong oleh Walhi Yogyakarta dan Radio anak Jogja. Fokal telah banyak melakukan berbagai kegiatan terkait seni dan lingkungan, sebagai contoh : mengadakan lomba menyanyi anak dengan tema lingkungan, drama musikal (dua kali ) dengan judul “sampahku mainanku” dan “Bumi Rumah Kita”, dan berbagai lomba lain misalnya menggambar melukis dg tema lingkunganpakai media tas kain,mengajak anak2 bermain permainan tradisional, dan sangat banyak kegiatan lain yg semuanya bertujuan untuk mendorong anak2 dan keluarga untuk lebih peduli pada lingkungan.
Terakhir , hari Minggu, 18 Januari lalu bertempat di kantor WALHI Yoyakarta, Fokal membentuk Kelompok Paduan Suara anak2 Fokal dengan nama : EARTH HARMONY. dan sebagai tagline: Children caring the Earth, create Peace and Harmony. yang akan latihan dua minggu sekali, dan selanjutnya akan melakukan kegiatan dan kampanye lingkungan dengan selingan bernyanyi bersama.
Rencana ke depan, apabila kami diberiikan kesempatan mendapatkan dana ini) ingin mengadakan lomba dolanan bocah dengan muatan edukasi lingkungan dengan basis keluarga, dan sebagai hiburannya pentas paduan suara / baca puisi / drama musikal , dan mungkin pentas dalang cilik dg muatan edukasi lingkngan. Untuk mewujudkan rencana tersebut, mohon kiranya kami bisa diberikan persyaratan dan dikirimkan form2 untuk mengajukan proposal ke penyandang dana SAM ini.
Terima kasih atas kesempatan yg diberikan kepada kami untuk mengirimkan informasi ini dan mohon bisa ditanggapi.
Salam Lestari
Ning Raswani
0274-9189285
097739302727
SUNGAI CIUJUNG: Harta Sosial Kita Yang Tak Ternilai
Sungai ciujung yang mengalir sepanjang 142 kilometer merupakan sungai penyangga kehidupan di 3 kabupaten (lebak, pandeglang, serang) wilayah banten. mengaliri kurang lebih 21.454 hektar sawah dan ladang. selain dimanfaatkan masyarakat sebagai kebutuhan sehari hari seperti air minum, madi, mencuci, sungai tersebut juga merupaka ruang aktifitas social, ekonomi dan budaya. Sungai ciujung juga merupakan sungai bersejarah dan menjadi salah satu symbol kejayaan kesultanan banten. dimana pada zaman sultan ageng tirtayasa sungai tersebut dimanfaatkan sedemikian rupa menjadi sistem irigasi yang canggih yang mampu mengaliri hampir seluruh lahan pertanian dan pertambakan yang ada di wilayah banten. maka tidak heran jika kemudian sang sultan diberi gelar tirtayasa (pemanfaaatn air). Pada era sultan ageng tirtayasa inilah banten mencapai puncak kejayaan.
Berbeda jauh dengan kondisi hari ini. Romantisme sejarah yang pernah tercatat dan diceritakan secara turun temurun tentang sungai ciujung kini tinggal cerita. Tak lebih dari dongeng pengantar tidur. Sungai ciujung telah tercemar berubah menjadi hitam, berminyak dan berbau tidak sedap. Bahkan penyumbng karbon emitter terbesar didunia. Kesejahteraan yang diagungkan telah runtuh. Berhektar hektar sawah ladang kekurangan air, saluran irigasi mati, pertambakan tidak produktif, proses ekonomi, social dan budaya tercerabut dari akarnya. Jelas efeknya adalah kemiskinan, pengangguran, kesehatan terganggu, pendidikan terbengkalai. Bahkan sebagian masyarakat lebh memilih menjadi buruh (TKI) diluar negreri daripada mengelola sumberdaya alam sendiri, karena memang sumber daya alam yang melimpah tersebut tidak bisa dikelola.
Tercemarnya sungai ciujung sudah berlangsung lama, sejak berdirinya industri industry yang mebung limbah dengan tidak bertanggung jawab ke sungai ciujung. Di hulu terjadi penebangan hutan besar besaran sehingga debit air sungai ciujung semakin berkurang. Sehingga tidak heran jika pada waktu musim kemarau sungai ciujung berubah menjadi saluran got besar berwarna hitam dan berbau tidak sedap.
Sejauh ini para pemegang kebijakan seolah olah tutup mata dengan kondisi tersebut. Sungai ciujung terbengkalai selama bertahun tahun, konflik antara masyarakat dan pelaku usaha (industry) sudah sering tejadi. Sedangkan pemerintah tidak tegas dalam mengeluarkan kebijakan. Baik itu kebijakan tentang pengelolaan sungai, izin pendirian serta pembuangan limbah industry, serta kebijakan masalah kehutanan dihulu.
Tentu saja kondisi sungai ciujung hari ini adalah kewajiban seluruh elemen bangsa untuk mencara jalan keluarnya, sehingga sungai ciujung mampu dikelola dan dimanfaatkan untuk kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat seperti yang telah dilakukan sultan ageng tirtayasa dulu untuk banten yang lestrai, adil dan makmur.
Sebuah komunitas Seni Budaya yang berdiri tahun 1985 dan diresmikan pembaharuannya pada 2011, memiliki beberapa kegiatan pokok yang meliputi:
Bidang Pendidikan.
Bidang Penelitian.
Bidang Pengabdian Masyarakat
Tahun 2014 melakukan kerja sama dengan BBN Propinsi Sulawesi Selatan dalam rangka pendampingan kreatifitas bagi mantan pemakai narkoba.
Berencana melakukan Residensi di Sulawesi Selatan bagi para seniman nasional
Good !
Maaf ini saya panggil Mbak atau Pak Edhis ya?
Pertanyaan saya, Formulir tidak bisa diunduh. Mungkinkah die-mailkan pada saya?
Saya nantikan responnya. Terima kasih.
Salam hormat,
Naning Pranoto
apa mesti orang yang berprestasi untuk mengajukan proposal tersebut
Untuk daerah Luae Jakarta, boleh juga?
Salam sahabat Bumi
maksudnya proposal Kegiatan2 kesenian berbasis isu2 lingkungan, sebagai upaya penyelamatan lingkungan dari kerusakan atau gmana min? Trims
yth panitia SAM seni utk lingkungan
Jumat (13/3/2015) kemarin, kami telah mengirimkan proposal SAM seni utk lingkungan.
Apakah sudah diterima. Terima kasih.
Yusuf efendi, yayasan rumah empu prambanan
Thank you for every other fantastic post. Where else could anybody get that kind of info in such a perfect manner
of writing? I have a presentation subsequent week,
and I’m on the look for such info.
Setiap hari saya mendata sampah dari tol cibaduyut hingga patung sepatu,perkiraan saya di depan roko atau rumah sampah yamg berceceran tiap toko atau rumah diperkirakan per 1 kg,berapa kwintal yang bisa di dapatkan sampah setiap har dari jalan cibaduyut!,dan sampah yang berceceran ini bisa di jadiin sesuatu,mungkin,
ikut
trima kasih atas infonya..
Wahh,. telat aku, .