5 thoughts on “Bagaimana nyambung ke sistem pemulung?

  1. romi kusuma jaya says:

    Kalo ada kemauan pasti bisa.
    Komunikasikan dengan pengelola dan warga yang tinggal di sekitar anda agar menyiapkan tempat sampah khusus un pemilahan. alangkah bagusnya lagi, kalau sampah dari apartemen dikelola oleh pemulung….
    ide yang cukup bagus Pemulung dan sampah apartemen..

  2. liana says:

    Salam,

    Saya liana,anggota baru dari Link ini. Saya tertarik untuk mendaur ulang sampah- sampah disekitar Rumah,namun saya belum punya pengalaman untuk itu.Jika ada yang punya info dimana saya bisa ikut pelatihan mohon bantuannya untuk bisa diberikan informasi.

    Terimakasih

  3. joe Fernandez says:

    Pemulung perlu diorganisasikan dulu, karena mereka punya “hukum besi” tersendiri. Mereka kebanyakan digerakan oleh Pengepul yang menjadi penampung hasil kerja mereka seharian. Kebanyakan pemulung lebih tertarik pada plastik bekas minuman air mineral, besi, aluminium, kardus (yang masih baik bentuknya). Cuma bila pemulung tidak terorganisir atau didaftar (untuk masuk kompleks apartemen) biasanya jadi liar dan bisa melakukan tindakan kriminal (mengambil barang-barang lain yang belum dibuang tetapi tampak selintas diabaikan oleh pemiliknya).

    Yang bisa dilakukan adalah membuat list (daftar barang-barang bekas yang jadi minat para pemulung). Minat para pemulung bergantung pula pada harga jual barang di pengepul dan pabrik daur ulang. Jarang pemulung mau mengumpulkan sampah yang sebenarnya dapat dijadikan pupuk kompos, padahal hal itu dapat dilakukan dengan kerjasama dengan para petani sayuran di pinggir kota.

    Persoalan besar buat kita adalah sampah yang tak luruh oleh jasad renik di tanah dan tidak mungkin dipungut oleh pemulung seperti bekas pampers bayi, pembalut wanita, dan kantong plastik bekas. Proses peluruhan sampah ini mungkin puluhan bahkan ratusan tahun.

    Jadi dibelakang rantai daur ulang ada alasan ekonomi dan bukan sekedar sim salabim pemulung mau mengambil sampah kita. Jadi sampah seharusnya jadi tanggung jawab bersama.

  4. melly says:

    @Gudrun: coba kontak Perkumpulan Hijau via imel kodokyanghijau@gmail.com atau HP: 08158019813. Gamulya, sang inisiator, mengumpulkan masyarakat miskin utk mengolah sampah. Mereka menjemput sampah di rumah-rumah secara berkala.

    @liana: bisa mampir ke Kebun Karinda di Bumi Karang Indah, Jl. Karang Asri II C2/28, Lebak Bulus, Cilandak. Bisa lihat foto2nya di http://olahsampah.multiply.com/journal/item/22/Kebun_Karinda_

    atau ke tempat Ibu Bambang di Kampung Banjarsari, Jalan Banjar Sari XIV, Cilandak Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *