Dapur Wati adalah sebuah proyek yang diprakarsai oleh XXLab, sebuah kolektif yang diinisiasi oleh beberapa perempuan dengan latar belakang yang beragam dan lintas disiplin. XXLab berfokus pada pengembangan seni, sains dan teknologi bebas yang aplikatif serta memiliki nilai inovasi. XXLab terbentuk pada tahun 2013, memiliki sifat keanggotaan yang terbuka. Anggota yang aktif saat ini adalah Irene Agrivina, Atinna Rizqiana, Ratna Djuwita, Eka Jayani Ayuningtyas dan Asa Rahmana.
Dapur Wati sendiri adalah sebuah proyek yang bersifat terbuka baik dalam proses pengembangan, riset maupun presentasinya. Dapur Wati adalah penggunaan dan pengoptimalan dapur biasa sebagai sebuah laboratorium riset dalam bidang sains (bioteknologi) yang kemudian diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk. XXLab menamakan Dapur Wati karena dapur di Indonesia seringkali diidentifikasikan sebagai lingkungan yang bersifat domestik dan hanya diperuntukkan bagi para perempuan.
Proyek Dapur Wati ini mencoba untuk melakukan ujicoba yang biasanya dilakukan di seputar laboratorium biologi di dapur rumahan. Dengan memakai perangkat dan bahan sederhana yang terdapat di dapur pada umumnya maka siapapun dapat melakukan percobaan layaknya di laboratorium (biohacking). Tujuan dari proyek ini adalah mengolah limbah tahu menjadi biomaterial yang bernilai estetis dan ekonomis. Limbah tahu biasanya dibuang begitu saja ke sungai sungai, menimbulkan polusi dan pencemaran air sungai. Proyek ini kemudian mengolah limbah tahu ini melalui proses biologis sehingga menjadi lapisan selulosa (yang lazim disebut nata), kemudian diproses sehingga menghasilkan lapisan menyerupai kulit yang dapat diaplikasikan ke berbagai produk.
Proyek Dapur Wati ini melakukan serangkaian riset mulai dari pembuatan starter (bibit) yang dikulturkan dari bakteri Acetobacter Xylinum, kemudian limbah tahu diproses dan dibiakkan hingga menjadi lembar selulosa, kemudian dilakukan pengeringan dan pengolahan lebih lanjut sehingga menjadi lembar kulit alternatif atau lazim disebut biomaterial. Lembar kulit ini dapat menjadi alternatif bagi kulit binatang, bersifat ramah lingkungan dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Berbagai aplikasi estetis baik dalam bentuk produk jadi maupun karya seni dapat terbuat dari biomaterial tersebut oleh XXLab dinamakan SOYA COUTURE
Setelah melalui rangkaian riset, maka proses pembuatan ini diperkenalkan ke publik melalui serangkaian workshop dan presentasi. Presentasi dilakukan oleh XXLab dalam bentuk produk yang merupakan hasil kolaborasi dan juga karya seni. XXLab melakukan serangkaian workshop untuk umum. Workshop diperuntukkan mulai dari ibu-ibu pengrajin nata, produsen kerajinan, lingkungan akademis dan disainer.
XXLab juga melakukan riset lebih lanjut dengan menggunakan perangkat keras terbuka untuk membuat inkubator yang berguna untuk menjaga kestabilan suhu dalam proses pembuatan starter maupun lembar selulosa. Di kedepannya XXLab akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan berbagai produk multifungsi yang terbuat dari biomaterial ini dan memiliki kegunaan beragam semisal bahan 3D printer, bahan pelapis makanan, bahan untuk pengeras suara dan lain sebagainya. Dalam proses pembuatan biomaterial ini juga terdapat kajian kemungkinan untuk memproduksi biofuel. Dengan demikian maka terdapat inovasi yang keberlanjutan bagi proyek Dapur Wati ini, yang dapat dilakukan oleh hampir semua dapur di Indonesia.