Simulasi Jalur Sepeda (Bike-lane) oleh Bike2Work di Jalan Thamrin tadi pagi, 28 Juni 2009, menurut saya gagal.
Jalur sepeda itu disimulasikan di sepotong Jalan Thamrin di sebelah utara Bundaran HIK (Hotel Indonesia Kempinski). Mengapa gagal? Karena, diadakan pada saat jam-jam car-free. Musuh utama sepeda, ialah “kendaraan bermotor” tidak ada, tidak terasa ancamannya, pada jam-jam bebas-mobil itu. Jadi tidak terasa apa-apa. Malah terasa aneh bahwa para pesepeda pagi itu harus merasakan “dipisahkan” dari sekutunya, ialah para pejalan kaki. Sebagian besar pesepeda dan pejalan kaki saya lihat tidak menyadari benar kehadiran simulai jalur sepeda itu, yang umumnya diacuhkan.
Memang, ini hanya percobaan pertama. Mungkin lain kali lebih berani, membuat simulasi dalam kehadiran musuh bersama, kendaraan tidak-normal (pengguna mesin), dalam keadaan lalu lintas normal di hari kerja biasa?
mungkin perlu dipertimbangkan, jalur sepeda untuk kawasan thamrin tidak disatukan dengan “sekutu”nya, yaitu pejalan kaki. untuk kawasan selain bisnis yang sibuk tidak masalah. hal tersebut mengingat bahwa kecepatan lintasan sepeda di kawasan sibuk cukup tinggi.
Simulasi Bike Lane yang kami usulkan kpd BPLHD utk setiap acara HBKB tujuannya adalah pertama memberikan edukasi kepada masyarakat pengguna/ penikmat sepeda maupun pejalan kaki, bahwa dengan jalur sepeda mereka akan berolah-raga lebih nyaman.
Kedua , semakin hari kegiatan HBKB semakin banyak diminati oleh masyarakat, sehingga baik pejalan kaki maupun pesepeda semakin sulit melakukan kegiatannya dg aman & nyaman, malah pernah beberapa kali terjadi kecelakaan antara pesepeda dg pejalan kaki sangking padatnya jalan thamrin. Sehingga dengan dibuatkan simulasi bike lane pesepeda dpt melakukan kegiatannya dg nyaman.
Ketiga menyampaikan / menyindir secara tidak langsung kepada Pemda DKI bahwa dengan diadakan jalur sepeda untuk masyarakat maka serta merta semakin banyak pesepeda yang menggunakannya, jadi konsepnya adalah “Invitation”, bukan menunggu ‘1 juta’ pesepeda baru dibuatkan jalur sepeda.
Tapi tentunya apa yang kita lakukan secara bertahap harus terus disempurnakan, seperti rambu2 yang sampai saat ini dlm proses penyempurnaan & juga sosialisasi thdp bike lane itu sendiri.
Dan pasti masukan2 / kritik dari masyarakat sangat kita harapkan utk simulasi ini.
Pada akhirnya NMT (Non Motorized Transport) dapat lebih diberikan hak yg proporsional dengan MT untuk konsep PTM.
Terima kasih.
Salam Berjuta Sepeda !
toto
Widya, ini Widya yang di Semarang bukan? Apakah Semarang akan bikin bikelane? Saya dengar begitu?
Toto, terima kasih atas penjelasannya. Jalan masih panjang menuju ke jalur sepeda. Apa yang dapat warga Jakarta lakukan untuk mempercepat pewujudan cita-cita itu? Mohon kami warga Jakarta “dimobilisasi”…
Thx.
Kalau menurut saya memungkinkankah agar dibuat jalur khusus seperti busway…
kalau hanya membuat marka jalan seperti yang ada di PIK (hanya garis putih) tidak ketara jelas mana ntuk bikelane mana ntuk musuhnya semua saling menggunakan ……