Lebih dari 32 jenis tanaman konsumsi buah, sayur, dan obatdipelihara secara organik oleh Ibu Riyanti Pradigdo di halaman belakang rumahnya.
Salah satu sayuran yang selalu tersedia untuk sarapan adalah Sambung Nyawa (gynura procumben) yang dikabarkan berkhasiat untuk memnyembuhkan diabetes, kolestrol, kanker, stroke, menapause, endometriosis, depresi, ayan, sinusitis, serta menghaluskan kulit dan memberikan awet muda. Di makan mentah, Daun Dewa atau Sambung Nyawa berasa manis dan sedikit bergetah seperti daun jambu biji (klutuk).
Selain itu, di halaman yang tertata apik menghadap lapangan golf tersebut terdapat buah-buahan mangga Harum-manis, mangga Indramayu, mangga Kweni, jeruk Bali, jambu Bol, Durian, belimbing Wulu dan belimbing biasa, pisang Susu dan pisang Raja Sereh, buah Tin, kelapa, dan jambu Biji atau Klutuk.
Untuk golongan sayur-mayur terdapat: cabe Rawit, labu, kacang tanah, selada Pengantin, sawi Caisim dan sawi Pokcai, daun bawang, terong, bayam, kangkung, dan pandan, dan cincau hijau.
Dalam golongan tanaman obat terdapat jahe, kumis kucing, cocor bebek, ginseng putih dan ginseng hijau, kemangi, lidah buaya, dan lidah mertua.
Semua pupuk diperoleh dari proses kompos terbuka, dengan menumpukkan sampah kebun ke dalam beberapa lubang se dalam satu meter dan diameter satu meter pula, secara bergantian, tanpa bahan tambahan pemercepat.
Tanaman langka yang terdapat di kebun Ibu Riyanti ini antara lai adalah pohon Jenggot Musa, yang disebut demikian karena pada pokok dan cabang pohon nya keluar semacam jenggot berwarna putih kelabu.
Umumnya halaman rumah di Jakarta, atau di kota mana pun, tidaklah sebesar halaman rumah Ibu Riyanti Pradigdo. Bagaimana tips bercocok tanam di tempat tinggal perkotaan yang umumnya sempit? Kami mengundang pembaca budiman berbagi pengalaman dan pengetahuan. Juga, tentang topik lebih luas seperti Pertanian Kota (Urban Agriculture) dan Pertanian Organik (Organic Farming).
Oleh: Marco Kusumawijaya
wah seru nih, bisa kunjungan gak ya ke rmh ibu riyanti.
mungkin dengan hidroponik dapat terjawabya ruang sempit.
Bagan, kalau mau berkunjung, boleh berhubungan langsung dengan Ibu Ryanti. Saya akan tanyakan apakah beliau mau atau tidak alamat dan nomor kontaknya diumumkan di Rujak. Sementara ini, silakan kirim nama, alamat dan no telpon Bagan ke info@rujak.org, saya nanti teruskan ke Ibu Ryanti.
Wah, menarik. Saya perlu belajar nih dari ibu Ryanti biar halaman rumah Saya bisa Saya isi tanaman konsumsi, selain tanaman hias.
Saya juga pengen nih berkunjung ke rumah bu Ryanti. Kalau ada beberapa yang mau berkunjung, mungkin bisa dibuat kunjungan bareng dgn koordinasi Rujak. Saya bersedia untuk bantu koordinasi peserta 🙂
Yang mau jumpa Ibu Ryanti dan minta ijin mengunjungi rumahnya, bisa datang di event: http://rujak.org/2009/07/komunitas-hijau-pondok-indah-gathering/
Yth. Pak Marco,
Menarik sekali artikel bu Riyanti ini, kelihatannya butuh area yg besar u/mewujudkannya.
Boleh minta contactnya, pak u/janji kunjungan, saya rasa ini baik u/ komunitas anak/pelajar.
Thx & regs,
Melissa
Melissa yb. Terima kasih atas komentarnya. Saya akan teruskan email Melissa ke Ibu Ryanti. Dia akan memutuskan menghubungi Melissa atau tidak. Lebih baik lagi kalau Melissa berikan nomor tel ke infor@ruja.org. Saya akan teruskan juga ke dia. Salam, Marco, editor rujak
Perlu lahan kalau mau dilaksanakan didalam kota Jakarta yang notabene harga tanah mahal.
Ada yang sudah coba hydrophonic di lahan terbatas di Jakarta ngga ya? Saya berminat untuk mencoba hydrophonic di atap rumah untuk tanaman bumbu2 dapur sederhana. Ada yg bisa kasi advise?
Saya juga mau coba Atap solar cel untuk jaringan listrik rumah (di jakarta). Ada yg sudah pernah coba? Kalau ada yang tau dan mau membagi ide; mohon advise.